Gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya proses dinamik dari magma dan cairan yang bersifat hidrotermal (peka terhadap panas), sehingga dapat dipakai sebagai tanda-tanda awal peningkatan keaktifan gunung api. Proses fluida
(cairan) dinamis yang terjadi karena adanya gradien suhu dan tekanan
magma dapat menimbulkan gelombang gempa yang berasal dari proses
resonansi retakan yang terisi cairan magma. Frekuensi gempa vulkanik
yang dominan berkisar antara 1 sampai 5 Hz, selain frekuensi rendah
lainnya.
Gempa vulkanik sebenarnya terdiri atas beberapa tipe seperti pada tabel di bawah ini:
Tipe Gempa
|
Keterangan
|
Frekuensi Tinggi
|
Frekuensi dominant berkisar antara 5-15 Hz. Disebabkan oleh sesar atau mendatar
|
Frekuensi Rendah
|
Frekuensi dominant antara 1-5 Hz. Peneyebab karena proses tekanan cairan (fluida)
|
Multifase
|
Mengandung frekuensi rendah dan tinggi yang merupakan proses kombinasi
|
Ledakan
|
Disebabkan oleh letusan yang sifatnya explosive. Sinyal mengandung gelombang udara juga gelombang tanah.
|
Tremor
|
Tremor adalah sinyal yang kontinyu dengan durasi menit sampai beberapa hari. Frekuensi dominant 1-5 Hz
|
Periode Sangat Panjang
|
Periodenya dari 3 sampai 20 detik yang disertai dengan letusan gas belerang
|
Dangkal
|
Proses bukan vulkanik yang dapat menimbulkan gelombang gempa. Contoh, gerakan salju,.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar